Bulan Juli 2014 lalu, kira-kira lebih dari seminggu sebelum lebaran, tertangkap mata Nina pengumuman tentang akan diadakannya sebuah festival
film. Tepatnya, festival German Cinema 2014. Disebutkan bahwa pembukaannya akan berlangsung pada tanggal 22. Hanya untuk undangan. Penayangan untuk umum diadakan dari tanggal 23 sampai 26.
Penutupannya, yang hanya untuk undangan juga, jatuh pada tanggal 31. Tak ada penayangan pada 27 sampai dengan 30.
Tentu saja, demikian kesimpulan Nina, tanggal 27 adalah malam takbiran, lalu, 28-29 lebaran kan. Semua penayangan
untuk umum akan dilangsungkan di GoetheHaus, tempat favorit Nina untuk menonton festival
film.
Sebagai catatan, pembukaan
dan penutupan tidak berlangsung di GoetheHaus. Melainkan, di suatu tempat di daerah Kuningan.
Kepada tante Lulu, Nina melaporkan tentang akan diadakannya festival
film tersebut. Menurut tante Lulu, timing-nya
koq aneh sekali. Mengingat bahwa saatnya terlalu
dekat dengan lebaran.
Nina menjawab pendek tanpa berpikir
panjang, "Tauk
tuh..."
Karena tanggal 22 hanya untuk undangan, maka Nina bersiap diri untuk nonton mulai dari tanggal 23 sampai seterusnya. Tante Lulu menawarkan bantuan supaya Nina bisa
dapat undangan pembukaan. Tapi, kata Nina tak usah saja. Ditambahkan Nina, bahwa lokasinya tak menarik. Buat Nina yang maunya enak saja
dalam hubungannya dengan moda transportasi, lokasi GoetheHaus itu sangat nyaman
sebab dekat dengan stasiun krl. Sepanjang tahun ini menonton beberapa festival film kan dilakukan Nina karena lokasi GoetheHaus yang nyaman-kendaraan
tersebut. Sementara, lokasi
pembukaan berada di daerah yang sama sekali berbeda. Daerah yang lebih sering diwarnai kemacetan daripada tidak.
Dan, pada Rabu siang 23 Juli Nina meluncur tanpa ragu ke GoetheHouse.
Masih tengah hari, jam 12 siang kira-kira, dia sudah tiba di sana. Berhubung
paginya habis mengajar, sementara pulang dulu ya tanggung. Padahal, film pertama terjadwal baru pada pukul
tiga siang. Sekalian saja dia makan siang di sana. Kantinnya selalu bisa mengakomodasikan
keveganan Nina. Ada nasi merah
juga nyaaam... —blah, aku sih nggak suka tuh!
Tiba di GoetheHouse, Nina langsung menuju kantin. Situasinya tak
terlalu ramai, tapi kayaknya koq sepi banget ya. Sepertinya murid-murid kursus bahasa Jerman sudah
tak terlalu banyak lagi. Seminggu lagi lebaran tiba, sebagian mungkin sudah pulang kampung. Dan, mungkin
juga karena itu bisa jadi penonton festival juga bakalan tak sebanyak seperti
biasanya. Lihat saja, pikir Nina, masih sangat sepi begini. Tapi kan bisa jadi juga karena pemutaran film baru akan berlangsung tiga jam
lagi, pikiran Nina membantah pikirannya sendiri. Ya
sudah deh, makan sajalah dulu; pikiran Nina berikutnya menengahi. Sambil menepis sebuah pikiran lain yang tiba-tiba menyeruak.
Saat sedang makan
begitu, dari sebuah ruangan seseorang
keluar. Seseorang yang dikenal dan mengenal Nina.
Keduanya saling melambai, dan Nina berteriak halus kepadanya—ya, betul, berteriak tapi halus.
"Kapan festival film Jerman-nya!?"
Bertanya dengan gaya sambil lalu. Nina sudah semakin tak yakin
bahwa hari ini memang akan ada
pemutaran film. Tak terlhat sebatang-dua pun hidung mereka yang beratribut
panitia—biasanya ditandai dengan kaos seragam dan
kartu identitas yang dikalungkan. Jangankan panitia berkaos seragam, tak jua ada terlihat persiapan meja untuk
registrasi dan pengambilan tiket masuk.
"Bulan depan!" jawab sang kenalan.
“Oke!”
Terkonfirmasi sudah kekuatiran Nina. Diselesaikannya makannya dengan santai, sambil berpikir
hendak ke mana setelah makan. Disangkanya hari ini ia akan menonton empat film, yang artinya ia akan sibuk sampai dengan sekitar jam sebelas malam. Lalu, tiba-tiba saja menjadi tidak
ada satu pun film untuk ditonton. Perubahan mendadak itu membuat Nina bagaikan perahu layar yang mati angin di tengah laut.
Jadi, kesimpulannya, Nina
terlalu cepat satu bulan datang ke GoehteHouse untuk menonton di German Cinema 2014. Festival yang sejatinya akan dibuka pada 22 Agustus 2014, dikira Nina pembukaannya pada 22 Juli 2014. Koq bisa!? Barangkali akan ada yang bertanya demikian. Jawabanku hanya satu, "Dengan Nina, apapun mungkin saja kejadian". =^.^=
No comments:
Post a Comment