#telltail
Pada suatu hari, Nina makan di sebuah warung nasi di area Pasar Baru.
Di dalam warung ada terlihat tiga ekor kucing. Betina kembang telon
paling tidak berumur setahun, dan dua anak kucing yang kalau dilihat
dari ukuran tubuh bukan saudara selahiran. Dua-duanya kembang asem,
entah jantan entah betina. Tak jelas apa mereka ini anak si kembang
telon atau buka. Sementara itu, di luar warung pada jejeran pot-pot
kembang, mengintip seekor jantan kembang asem. Yang takut-takut ketika
didekati Nina, tapi tak kabur. Cuma mundur aja sedikit ke celah di
antara pot-pot tersebut.
Sambil memanggil tiga kaki empat yang di
dalam, Nina melangkah ke luar. Ditaburkannya df di empat tempat, sesuai
dengan jumlah kucingnya. Si jantan tetap sembunyi, anak-anak yang dua
itu cium-cium df tapi lalu mundur sedikit. Di dekat-dekat saja mereka
duduk dengan keempat kaki, gaya sabar menanti. Memandang tumpukan df.
Sedangkan si kembang telon tanpa ragu langsung makan. Bagaikan ratu yang
makan ditunggui tiga ajudan atau apalah....
Selesai si ratu
kembang telon ini makan, barulah tiga kembang asem ini menyantap
jatahnya. Entah respek atau takut, makanya mereka menunggu sang ratu
makan dan mencicipi semua tumpukan.
Kalau aku sih ya, nggak ada
tuh enggan-enggan begitu. Rugi kan..., siapa tahu disikat habis semua.
Untungnya, sang ratu tak menghabiskan semua. Para kawulanya jadi bisa
ikut makan. Kalau tidak, perut-perut kembang asem itu pasti jadi rata. =^_^=
No comments:
Post a Comment